SAMPIT, katakata.co.id – Kabut asap yang menyelimuti Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih terjadi terutama pada pagi hari. Pelajar khawatir kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan terjadi sepanjang hari dan berkepanjangan.
Pada Rabu (16/8/2023) pagi, kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan yang marak terjadi kembali menyelimuti Kota Sampit. Pekatnya kabut asap yang menyelimuti Sampit, membuat jarak pandang pada pukul 6 pagi hanya sekitar 100 meter.
Munculnya kabut asap mulai dikeluhkan pelajar. Sebab mereka harus menerobos kabut asap untuk pergi ke sekolah. Meski begitu, masih banyak pelajar yang tidak menggunakan masker, padahal dampak kabut asap berbahaya bagi kesehatan pernafasan.
Hingga saat ini, kabut asap belum begitu berdampak pada dunia pendidikan di Kota Sampit. Sebab kabut asap yang cenderung pekat di pagi hari berlangsung menipis dan hilang seiring dengan teriknya sinar matahari pagi dan kencangnya tiupan angin.
Walaupun demikian, pelajar dari SMK Negeri 1 Sampit khawatir kabut asap kebakaran hutan dan lahan akan terjadi sepanjang hari dan berkepanjangan. Karena hal itu akan mengganggu aktivitas di sekolah.
Dalam kesempatan itu, Humas SMKN 1 Sampit, Triyadi menyampaikan engan munculnya kabut asap, pihaknya akan menghimbau seluruh siswanya untuk menggunakan masker guna menghindari paparan kabut asap. Sementara terkait sistem pembelajaran masih menunggu instruksi dari Dinas Pendidikan Kotim.
Berdasarkan indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Kotim, kualitas udara di Sampit masih berada pada level tidak sehat.
Sementara potensi kemudahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan, berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat masih sangat tinggi. (ub/red)