SAMPIT, katakata.co.id– Dugaan kasus perundungan terjadi di Sekolah Rakyat Kabupaten Kotawaringin Timur. Seorang murid berusia delapan tahun diduga menjadi korban kekerasan fisik setelah ditemukan mengalami luka memar di wajah, tepatnya di bawah mata kirinya.
Sebuah video amatir yang beredar menunjukkan kondisi anak tersebut yang muntah-muntah saat dirawat di rumah neneknya di Sampit. Sebelumnya, pihak keluarga menjemput sang anak dari sekolah berasrama itu dengan alasan menghadiri acara keluarga.
Saat menjemput, keluarga terkejut melihat adanya luka lebam di wajah korban. Kepada keluarga, anak itu mengaku dipukul oleh temannya setelah menolak memberikan uang.
Meski demikian, pihak keluarga belum dapat memastikan apakah kondisi sakit dan muntah yang dialami korban berkaitan langsung dengan dugaan perundungan tersebut. “Kami memilih tidak memperpanjang masalah ini. Cucu saya memang anak yang cukup aktif di sekolah,” ujar Aluh, nenek korban.
Sementara itu, Kepala Sekolah Rakyat Kotawaringin Timur, Nikkon Bhestari, menyatakan pihak sekolah belum menerima laporan terkait adanya tindakan perundungan di lingkungan sekolah. Ia menegaskan bahwa pengawasan terhadap siswa di asrama telah dilakukan secara ketat.
“Saat dijemput keluarga, anak tersebut kami pastikan dalam kondisi baik. Namun kami akan melakukan penyelidikan internal untuk memastikan kebenaran peristiwa ini,” jelasnya.
Pihak sekolah berharap langkah tersebut dapat menjaga lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan bagi seluruh siswa.
Penulis : Mahsut
Editor : Ririen Binti


