SAMPIT,katakata.co.id- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Sampit memperkirakan musim kemarau mulai terjadi pada Bulan Juni dan lebih singkat namun lebih kering dari tahun lalu.
Kepala BMKG Kotim, Mulyono Leonardo mengatakan, Saat ini Kabupaten Kotim berada pada musim penghujan dengan intensitas rendah hingga sedang. Yang mana masa pancaroba atau peralihan musim akan terjadi pada Bulan Mei.
“Peralihan musim diprediksi terjadi pada Bulan Mei dan Bulan Juni pertengahan terjadi musim kemarau di Wilayah Selatan,” Kata Mulyono.
Kemudian disusul pada akhir Bulan Juni kemarau akan melanda wilayah Tengah. Sementara untuk wilayah utara kemarau akan terjadi pada awal bulan Juli.
“Musim kemarau tahun ini diprediksi lebih singkat dari tahun lalu namun dengan tingkat kekeringan yang lebih tinggi, sehingga potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan perlu diwaspadai,” ucapnya.
Kepala BPBD Kotim, Multazam mengatakan, menghadapi musim kemarau, pihaknya melakukan berbagai persiapan. Mulai dari peralatan, personel hingga pembiayaan selain karhutla/ bencana kekeringan turut menjadi perhatian.
“Musim kemarau merupakan siklus alam yang terjadi setiap tahunnya pada masa tersebut karhutla menjadi bencana yang sering terjadi di Kotim. Hal itu dapat diminimalisir jika seluruh pihak peduli terhadap lingkungan dengan tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan,” tegasnya. (bah/red)