Buaya Berkeliaran Jadi Ancaman Tambahan
SAMPIT,katakata.co.id– Banjir yang melanda wilayah selatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dalam beberapa hari terakhir memaksa aktivitas belajar mengajar di SD Negeri Kunjung, Desa Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit, dilakukan di tenda darurat.
Hal ini menyusul masuknya air banjir ke dalam ruang-ruang kelas dan munculnya buaya liar di sekitar sekolah.
Sudah empat hari banjir merendam sejumlah titik di Kotawaringin Timur. Salah satu yang terdampak cukup parah adalah SD Negeri Kunjung, yang memiliki 73 siswa dan tujuh orang guru. Air banjir yang masuk hingga ke dalam kelas menyebabkan kegiatan belajar mengajar terhenti sementara.
Sebagai respons cepat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur mendirikan sebuah tenda darurat di halaman rumah warga yang aman dari genangan air. Tenda tersebut kini digunakan sebagai ruang kelas sementara untuk memastikan proses pendidikan tetap berlangsung.
“Selain untuk melanjutkan proses belajar mengajar, pendirian tenda juga sebagai upaya antisipasi terhadap potensi ancaman buaya yang sering terlihat di sungai depan sekolah,” ujar Multazam, Kepala BPBD Kotawaringin Timur, Kamis (16/10/2025).
Meski harus belajar di bawah tenda darurat, para siswa tetap tampak antusias mengikuti pelajaran.
“Proses pembelajaran ini direncanakan akan terus dilakukan di lokasi sementara hingga banjir benar-benar surut dan kondisi sekolah kembali aman, ” Lanjutnya.
Fenomena buaya yang berkeliaran menambah kekhawatiran warga dan pihak sekolah. Sungai yang terletak tepat di depan sekolah sering kali menjadi tempat munculnya hewan buas tersebut, terutama saat debit air meningkat.
Pemerintah daerah dan BPBD terus memantau kondisi di lapangan, termasuk kemungkinan relokasi sementara jika situasi tidak memungkinkan untuk melanjutkan kegiatan belajar di lokasi saat ini.
Penulis : Mahsut
Editor : Ririen Binti


