SAMPIT, katakata.co.id – Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, Senin (14/8/2023) mulai menyelimuti Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Kabut asap membuat jarak pandang terbatas, dan kualitas udara juga berada pada ambang batas tidak sehat.
Kabut asap akibat yang menyelimuti Kota Sampit, sudah terjadi setidaknya dalam dua hari terakhir. Kabut asap mulai muncul pada dini hari dan berangsur menipis pada pagi hari, seiring dengan munculnya terik sinar matahari.
Munculnya kabut asap akibat semakin maraknya kebakaran hutan dan lahan di daerah setempat yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Haji Asan Sampit juga merilis, jika Kalimantan Tengah (Kalteng) termasuk Kotim, berada pada peta merah potensi kebakaran hutan dan lahan. Hal ini menunjukan jika wilayah tersebut sangat mudah terbakar.
Kemunculan kabut asap dikeluhkan oleh warga Sampit yang beraktivitas di pagi hari. Selain membuat tidak nyaman akibat aroma asap yang menyengat dan membuat mata perih, kabut asap juga mengganggu jarak pandang.
“ Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan ini tentunya akan sangat mengganggu bagi kesehatan,” kata Mashaji, warga Sampit.
Apalagi saat ini berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, kualitas udara di Kabupaten Kotim sudah berada pada ambang batas tidak sehat. (ub/red)