Untuk Memberantas Narkoba di Kalteng
PALANGKA RAYA,katakata.co.id- Gelombang narkoba telah merobek jantung Kalimantan Tengah. Berdasarkan data yang didapat Dr. Ari Yunus Hendrawan mencatat sekitar 10.108 jiwa atau 0,70% populasi Kalteng menjadi korban penyalahgunaan narkotika, bahkan ada anak berusia 14 tahun yang harus menjalani rehabilitasi. Kenyataan ini mengguncang, namun juga melahirkan suara tegas dari tanah Dayak
Dr. Ari Yunus Hendrawan yang sekarang berada di Turki menyampaikan kepada Media bahwa beliau menyatakan siap memimpin Gerakan Orang Dayak Anti-Narkoba.
Sebagai pengacara, sekaligus peneliti, Dr. Ari menyatukan kekuatan hukum, iman, dan ilmu dalam satu gerakan kolektif. Melalui riset, teknologi, aksi anti-narkoba dan advokasi adat Dayak.
Ia menegaskan bahwa perlawanan tidak boleh hanya berupa jargon. Data yang akurat akan digali untuk membaca pola penyalahgunaan; teknologi digital akan digunakan untuk kampanye kreatif yang merangkul Gen Z.
“Aksi nyata dilakukan dengan memperluas program Desa Bersinar dan Sekolah Bersinar; dan nilai adat Dayak dikedepankan sebagai mekanisme pemulihan yang memulihkan martabat, bukan sekadar menghukum, ” Kata Dr. Ari.
Narkoba bukan sekadar racun, melainkan pengkhianat budaya dan pembunuh masa depan.
“Kita Dayak punya warisan: hukum adat yang memulihkan, solidaritas yang menyembuhkan, dan semangat Isen Mulang pantang mundur. Melalui riset, teknologi, aksi anti-narkoba dan advokasi adat, kita akan selamatkan generasi. Saya siap berdiri di garis depan,” tegas Dr. Ari Yunus Hendrawan.
Gerakan ini akan menggandeng pemerintah, BNN, tokoh adat, kaum muda, hingga akademisi. Sinergi tersebut telah melahirkan 28 Desa Bersinar dan 43 Sekolah Bersinar di Kalimantan Tengah.
“Serta merehabilitasi lebih dari 290 orang sepanjang 2023–2024. Ke depan, gerakan ini menargetkan jangkauan yang lebih luas dengan melibatkan komunitas adat sebagai benteng moral dan sosial, ” Ucapnya.
Dengan semangat Isen Mulang pantang mundur masyarakat Dayak menolak tunduk pada narkoba. Gerakan Orang Dayak Anti-Narkoba yang dipimpin Dr. Ari adalah ikhtiar kolektif untuk memadukan ilmu pengetahuan, teknologi modern, kekuatan adat, dan keteguhan budaya.
“Dayak bangkit, narkoba dirantai, generasi diselamatkan, dan Kalimantan Tengah Bersinar, ” Tegasnya. (ard/red)


