SAMPIT, katakata.co.id – Setelah menjalani ibadah haji di tanah suci Mekah, 179 Jamaah Haji asal Kabupaten Kotawaringin Timur, Sabtu (15/7/2023) tiba di Sampit. Jemaah haji disambut suasana haru bahagia dari keluarga yang menjemput kedatangan para jamaah.
Jamaah haji asal Kabupaten Kotim yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 4, tiba dengan selamat di Sampit setelah melalui perjalanan udara menggunakan pesawat dari Bandara Debarkasi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Kedatangan para jamaah di bandara Haji Asan Sampit pada Sabtu pagi tersebut disambut oleh Bupati Koim Halikinnor bersama sejumlah pejabat daerah lainnya.
“Saya berharap sikap ikhlas, sabra, tekun dan berpasrah kepada Allah dalam menghadapi kendala dan tantangan selama melaksanakan ibadah haji, dapat terus dipertahankan para jamaah sekembalinya ke Kotawaringin Timur,” ujarnya.
Halikinnor meyakini, hal tersebut dapat meningkatkan kualitas diri, kualitas kerja dan amal soleh, serta menjadi bagian penting dan berguna dalam pelaksanaan pembangunan di daerah.
Diharapkan pula olehnya, para jamaah dapat menjaga kemabruran hajinya di tengah-tengah masyarakat, sehingga bisa menjadi contoh dan teladan baik bagi masyarakat lainnya.
Sementara itu, kedatangan para jamaah setelah menjalani ibadah haji di tanah suci Mekah selama 40 hari tersebut, juga sudah ditunggu ratusan keluarga mereka di depan terminal kedatangan Bandara Haji Asan Sampit.
Ketika keluar para jamaah haji di terminal kedatangan, langsung disambut dengan suasana haru dan penuh suka cita dari keluarga jamaah, karena sudah cukup lama terpisah untuk menunaikan ibadah haji sebagai rukun Islam ke lima.
Tidak sedikit pula keluarga jamaah yang meneteskan air mata bahagia, setelah melihat keluarga mereka tiba kembali ke kampung halaman dengan kondisi sehat.
Namun kepulangan jamaah haji Kotim juga membawa kabar duka. Sebab satu orang jamaah haji asal daerah setempat atas nama Maisyarah Oseh Japar meninggal dunia di tanah suci Mekah karena serangan jantung.
Sehingga total jemaah haji Kotim tersisa 187 orang. Namun yang langsung kembali ke Kotim berjumlah 179 orang. Delapan orang lainnya memilih untuk bertahan di Banjarmasin untuk pulang kampong. (ub/red)