SAMPIT, katakata.co.id – Kebakaran lahan gambut yang berada di Antara Jalan Jendral Sudirman Kilometer 2,5 dan Jalan MT Haryono Barat, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) semakin meluas. Hingga Senin (11/9/2023), upaya pemadaman kebakaran lahan terus dilakukan oleh petugas.
Meski upaya pemadaman bahkan dengan mengerahkan helikopter bom air sudah dilakukan, namun pada Senin siang kepulan asap kembali membumbung di lokasi tersebut dan kebakaran lahan kembali terjadi.
Mengetahui hal tersebut, petugas bergegas mendatangi lokasi untuk memadamkan kebakaran lahan. Terlebih saat itu, kebakaran lahan disertai kuatnya tiupan angin semakin mengarah ke bangunan bengkel alat berat.
Dengan mendapat bantuan suplai air, petugas berjibaku memadamkan kebakaran lahan. Bahkan mereka harus menerobos kepulan asap tebal untuk bisa memadamkan api yang masih berkobar.
Penyemprotan air di lahan gambut tersebut terus dilakukan, meski kobaran api di atas permukaan tanah telah padam. Hal ini untuk memastikan, agar bara api di dasar tanah gambut benar-benar padam dan tidak kembali menimbulkan kobaran api.

Selain kebakaran lahan di lokasi tersebut, pada hari itu setidaknya terdapat tidak kurang dari sembilan titik kebakaran lahan yang terjadi dalam rentang waktu hampir bersamaan, sebagian besar kebakaran lahan justru terjadi di wilayah perkotaan.
Sementara itu, Senin (11/9/2023) juga terjadi kebakaran di Jalan Tidar Baru, Kelurahan Baamang Barat, Kecamatan Baamang.
Warga Jalan Tidar Baru dibuat panik dengan terjadinya kebakaran lahan gambut di sekitar kawasan permukiman mereka. Selain bangunan rumah, di kawasan itu terdapat fasilitas umum berupa bangunan masjid.
Dari pantauan wartawan di lapangan, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim bersama Dinas Pemadam Kebakaran yang mendapat informasi langsung mendatangi lokasi untuk mengendalikan kebakaran lahan agar tidak meluas.
Petugas harus berjibaku melokalisir kebakaran lahan gambut agar tidak meluas. Aalagi saat itu kuatnya tiupan angin membuat kebakaran lahan terus meluas, bahkan mengarah ke bangunan rumah warga. (ub/red)