PALANGKA RAYA,katakata.co.id – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Edy Pratowo menghadiri kegiatan Bakti Kesehatan dan Bantuan Sosial “Gebyar Posyandu Presisi Polda Kalteng”, di Aula Universitas Palangka Raya, Kota Palangka Raya, Rabu (8/5/2024).
H. Edy Pratowo menyampaikan atas nama Pemprov Kalteng berterima kasih dan memberikan apresiasi yang setinggi-setingginya kepada Kapolda Kalteng dan seluruh jajaran, khususnya Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Kalteng atas dilaksanakannya kegiatan Bakti Sosial kesehatan ini. Seperti diketahui, Stunting menjadi ancaman serius bagi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak akibat kurangnya asupan nutrisi, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Seribu Hari Pertama Kehidupan tersebut merupakan masa awal kehidupan saat terbentuk janin di dalam kandungan selama 270 hari hingga dua tahun pertama kehidupan selama 730 hari yang biasa disebut Masa Emas. Saat di dalam kandungan, organ-organ penting seperti otak, jantung, hati, ginjal, paru-paru, tulang mulai terbentuk dan berkembang, kemudian dilanjutkan masa dua tahun pasca kelahiran, di mana anak mulai beradaptasi dengan lingkungan serta puncak perkembangan fungsi kognitif anak”, tutur Wagub.
Wagub menilai pelaksanaan Bakti Kesehatan Gebyar Posyandu Presisi Polda Kalteng ini tentunya sangat bagus sekali, karena kegiatannya menyasar kepada para ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Ditambah lagi, upaya revitalisasi atau menggiatkan kembali Posyandu memang perlu terus kita dorong. Pos Pelayanan Terpadu atau yang dikenal Posyandu merupakan garda terdepan untuk memajukan kesehatan masyarakat, termasuk dalam menekan angka Stunting.
Lebih lanjut disampaikan, kegiatan Bakti Sosial Gebyar Posyandu Presisi Polda Kalteng ini sekaligus merupakan bukti nyata dukungan dan kolaborasi antar pemangku kepentingan, dalam melakukan upaya-upaya akselerasi untuk mempercepat penurunan Stunting di Prov. Kalteng.
“Seperti yang sering ditekankan oleh Bapak Gubernur Kalimantan Tengah, penanganan stunting ini harus menjadi prioritas kita bersama, agar anak-anak kita dapat tumbuh menjadi generasi yang berkualitas unggul, andal, dan berdaya saing, sehingga nantinya mampu melanjutkan estafet pembangunan, mewujudkan Provinsi Kalimantan Tengah yang maju, bermartabat, dan sejahtera”, tuturnya.
“Upaya pencegahan dan penanganan stunting ini mutlak memerlukan sinergisitas semua stakeholders, kerja keras bersama lintas sektor. Kalau kita kompak, tentu upaya-upaya penurunan stunting akan dapat kita percepat. Syukur Alhamdulillah, upaya penurunan stunting yang kita lakukan menunjukkan progres bagus. Angka Prevalensi Stunting Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2023sebesar 23,5 persen, turun 3,4 persen dibanding tahun sebelumnya”, imbuhnya.
Wagub berharap kegiatan ini dapat dijadikan sebagai momentum untuk memperkuat komitmen dan sinergi kita semua, dalam melakukan upaya-upaya akselerasi percepatan penurunan sunting, sehingga angka stunting di Prov. Kalteng akan menurun semakin baik lagi dari tahun ke tahun.
Kapolda Kalteng Irjen Pol. Djoko Poerwanto dalam sambutannya menyampaikan sepakat mendukung program pemerintah untuk menurunkan stunting di Kalteng.
“Kita harus bersama-sama bagaimana stunting bisa menurun di Kalimantan Tengah”, ungkap Irjen Pol. Djoko Poerwanto.
Ia berharap kegiatan ini juga digelar di kabupaten/ kota se-Kalteng. Berdasarkan laporan dari Biddokkes Polda Kalteng, rangkaian kegiatan ini akan dilaksanakan layanan pemeriksaan ibu hamil dan anak, dokter kebidanan, dokter anak, edukasi gizi, edukasi pranikah, laboratorium sederhana, vitamin untuk ibu hamil, makanan tambahan, paket bansos dan bazar. (ard/red)