PULANG PISAU, katakata.co.id – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng, melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Pemkab Pulpis melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat. Kunker tersebut, dalam rangka menjajaki kerja sama melalui Program Ramah Satwa.
“Program Ramah Satwa ini sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan alam, serta perlindungan habitat satwa. Di Indonesia, satwa saat ini dilindungi berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990, tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya,” kata Kepala DLH Pulpis Hendri Arroyo, sesuai pertemuan dengan BKSDA Kalteng, di ruang kerjanya, Rabu (15/2/2023).
Dia menyebutkan, dengan adanya program yang dicanangkan BKSDA, dapat menjadi langkah strategis untuk melindungi spesies-spesies yang hampir punah, dengan pola memberikan ruang bagi satwa yang ada. Selain itu, dapat nyaman berdampingan hidup dengan manusia dan lingkungan.
Sementara Kepala BKSDA Kalteng Sadtata Noor Adirahmanta, menjelaskan, Program Ramah Satwa merupakan salah satu upaya konservasi terhadap satwa yang ada di Kalteng, dan ini menjadi role model. Mengingat program tersebut merupakan program pertama di Kalimantan, yang mengambil lokus di Desa Tahawa, kecamatan Kahayan Tengah, Pulpis.
“Saat ini kita sudah membangun koordinasi dengan kepala desa dan masyarakat di sana, kita menemukan masih adanya Burung Rangkong atau Enggang, Orang Utan dan juga burung berkicau lainnya yang statusnya dilindungi. Dan sebelumnya, kami juga telah melepaskan burung jenis Cicak Ijo di areal hutan Desa Tahawa,” terangnya.
Menurut Sadtata, dalam waktu dekat akan diadakan Forum Grup Discussion (FGD) untuk menyamakan persepsi dan frekuensi, formula yang tepat dilakukan dalam pengimplemetasian Program Ramah Satwa tersebut.
“Kita mulai dari FGD dengan mengundang beberapa perangkat daerah terkait, beserta Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa Tahawa untuk menyelaraskan program BKSDA. Termasuk pada tahun ini meluncurkan dan mengadakan program pelatihan, melibatkan warga setempat untuk dapat menjadi pemandu dan penggerak program yang dicanangkan. Harapannya, dapat menggerakkan perekomomian di sektor pariwisata,” tutup Sadtata Noor Adirahmanta. (ndi/red)