SAMPIT, katakata.co.id – Kebakaran hutan atau lahan yang belakangan marak terjadi di Kotawaringin Timur (Kotim) sebagian besarnya terjadi di wilayah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Sekitar 70 persen dari luas wilayah kecamatan tersebut terbilang rawan terbakar.
Berdasarkan data BPBD Kotim, sejak Januari hingga Juni 2023, sudah ada 100 hektar lebih lahan terbakar yang terjadi di 59 titik. Titik terbanyak kebakaran lahan terjadi di wilayah Kota Sampit yaitu di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Hal itu dibenarkan oleh Camat Mentawa Baru Ketapang Eddy Hidayat Setiadi yang menyebutkan, jika dari 726 kilometer persegi luasan wilayah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, sekitar 70 persen diantaranya rawan terbakar.
Bahkan menurutnya, karhutla yang disebut sebagai musibah tahunan di Kabupaten Kotim kerap diawali dari wilayah Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Namun begitu, saat ini telah didirikan pos lapangan satgas karhutla di kecamatan setempat didukung langsung oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
“Selain menanggulangi terjadinya karhutla, petugas juga setiap harinya rutin melakukan patroli di kawasan rawan terbakar. Termasuk sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan dibakar,” ungkap Eddy Hidayat.
Eddy mengimbau kepada masyarakat untuk bijak dalam membuka lahan tanpa membakar. Sebab dampak yang ditimbulkan sangat luas.
Sementara Pemerintah Kabupaten Kotim telah memberikan bantuan satu unit eskavator kepada masing-masing kecamatan, yang dapat dimanfaatkan warga untuk membuka lahan untuk pertanian. (ub/red)