Katakata.co.id – Idul Adha, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, adalah salah satu perayaan yang paling penting dalam agama Islam. Merayakan pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim (Abraham) atas perintah Allah, Idul Adha mengajarkan nilai-nilai keberanian, pengorbanan, dan ketakwaan kepada umat Muslim di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah Idul Adha, tradisi yang terkait, dan maknanya yang mendalam dalam Islam.
Sejarah Idul Adha bermula dari kisah Nabi Ibrahim, yang tercatat dalam kitab suci Al-Qur’an dan Alkitab. Dalam cerita ini, Allah menguji kepercayaan dan kesetiaan Nabi Ibrahim dengan memerintahkan beliau untuk mengorbankan putra kesayangannya, Ismail (Ishmael). Meskipun penuh duka dan kesedihan, Nabi Ibrahim menaati perintah Allah dengan tulus hati dan siap untuk mengorbankan anaknya.
Namun, pada saat yang kritis itu, Allah mengirimkan seorang malaikat untuk menggantikan Ismail dengan seekor domba sebagai pengorbanan. Tindakan Nabi Ibrahim ini menunjukkan kesetiaan dan pengorbanannya yang luar biasa kepada Allah. Sejak saat itu, pengorbanan hewan sebagai bagian dari perayaan Idul Adha menjadi simbol ketakwaan, kesetiaan, dan penghambaan kepada Allah dalam agama Islam.
Perayaan Idul Adha dirayakan setiap tahun pada tanggal 10 Dzulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Hijriyah. Perayaan ini juga bertepatan dengan momen ibadah haji, di mana jutaan umat Muslim dari seluruh dunia berkumpul di Makkah untuk menunaikan rukun Islam yang kelima, yaitu haji. Setelah menyelesaikan ibadah haji, para jamaah haji memperingati Idul Adha dengan menyembelih hewan kurban sebagai tindakan simbolis mengikuti jejak pengorbanan Nabi Ibrahim.
Tradisi Idul Adha dimulai dengan salat Id di pagi hari. Umat Muslim berkumpul di masjid atau lapangan terbuka untuk melaksanakan salat berjemaah dan mendengarkan khotbah yang mengingatkan tentang makna Idul Adha. Setelah salat, para jamaah biasanya berjabat tangan dan saling mengucapkan “Eid Mubarak” (Selamat Hari Raya).
Kemudian, tiba saat penyembelihan hewan kurban. Umat Muslim yang mampu secara finansial menyembelih hewan kurban, seperti domba, kambing, sapi, atau unta, dengan niat ikhlas untuk mendapatkan ridha Allah. Bagian daging yang diperoleh dari kurban tersebut kemudian dibagikan kepada orang-orang miskin, keluarga, dan tetangga yang membutuhkan. Proses ini mengajarkan pentingnya berbagi dan membantu sesama, serta menghidupkan semangat persaudaraan dan solidaritas dalam masyarakat Muslim.
Selain itu, Idul Adha juga merupakan waktu untuk bersilaturahmi dan berkumpul dengan keluarga dan kerabat. Orang-orang saling bertukar kunjungan, berbagi hidangan khas Idul Adha, dan menyampaikan ucapan selamat. Seluruh umat Muslim merayakan hari ini dengan penuh suka cita dan kegembiraan.
Secara keseluruhan, Idul Adha adalah perayaan yang memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim yang luar biasa. Melalui pengorbanan hewan kurban, umat Muslim diperintahkan untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Allah, menghargai anugerah yang diberikan, dan selalu siap mengorbankan apa pun yang diminta-Nya. Idul Adha juga mengajarkan pentingnya berbagi dengan sesama dan merawat orang-orang yang membutuhkan dalam masyarakat.
Selama berabad-abad, tradisi Idul Adha telah menjadi bagian integral dari agama Islam dan diwariskan dari generasi ke generasi. Perayaan ini tidak hanya mencerminkan sejarah yang kaya, tetapi juga memperkuat iman, kebersamaan, dan persatuan umat Muslim di seluruh dunia. (okt/red)