PALANGKA RAYA, katakata.co.id – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Muhammad Yahya Zaini, menegaskan pentingnya penguatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Hal tersebut disampaikannya saat melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) ke Kalteng di Aula Eka Hapakat, Lantai III Kantor Gubernur Kalteng, Senin (6/10/2025).
Yahya menyoroti pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan salah satu program prioritas nasional dalam upaya menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat, namun capaian pembangunan sarana pendukung program tersebut masih belum optimal.
“Untuk penyelenggaraan kesehatan di Kalteng, khususnya program MBG, targetnya belum tercapai. Saat ini baru 49 unit yang terbangun dari 90 unit yang direncanakan. Ini perlu menjadi perhatian kita semua agar ke depan pelaksanaannya bisa lebih maksimal,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah pusat saat ini sedang menyiapkan kebijakan lanjutan untuk memperkuat pelaksanaan MBG.
“Kemungkinan dalam waktu dekat Presiden akan mengeluarkan Perpres yang mengatur pelaksanaan program MBG agar lebih terarah dan berkelanjutan,” jelasnya.
Selain itu, Yahya juga menyoroti peran Badan Gizi Nasional (BGN) dalam melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program gizi di daerah.
Ia mengungkapkan, saat ini BGN sedang melakukan investigasi terhadap beberapa SPBG yang diduga berdampak terhadap layanan publik.
“Kami menerima laporan bahwa BGN sedang melakukan investigasi terhadap daerah yang SPPG mengalami gangguan. Namun hasil resminya belum diterima oleh Komisi IX karena masih dalam proses. Kami berharap hasilnya segera keluar agar penyebab utamanya dapat diketahui,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pengawasan ketat dan disiplin penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) menjadi kunci utama dalam mencegah kasus serupa di masa mendatang.
“Kami mendorong agar pengawasan terhadap SPPG dan seluruh fasilitas layanan publik ditingkatkan, sehingga keamanan dan kualitas pelayanan kepada masyarakat tetap terjaga,” tegasnya.
Dalam bidang ketenagakerjaan, Yahya turut menyoroti pentingnya peningkatan peran Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai pusat pelatihan vokasi bagi tenaga kerja muda.
“BLK memiliki tugas utama menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia industri. Semakin banyak pelatihan dilakukan, semakin siap generasi muda kita memasuki dunia kerja,” paparnya.
Menurutnya, kendala utama dalam pelaksanaan pelatihan di daerah adalah keterbatasan anggaran.
“Kalau anggarannya bisa ditingkatkan, hasilnya tentu akan lebih baik, dan yang penting adalah outputnya dapat langsung terserap oleh dunia kerja,” ujarnya.
Lebih lanjut, Yahya juga mendorong generasi muda Kalteng untuk memanfaatkan program Pemagangan Nasional yang dibiayai oleh pemerintah pusat senilai Rp 198 miliar.
“Program ini bisa diikuti oleh lulusan SMA, SMK, dan perguruan tinggi. Ini kesempatan besar bagi anak muda untuk menambah keterampilan dan pengalaman kerja,” tutupnya. (dri/red)


