JAKARTA, katakata.co.id – Anggota Komite II DPD RI Agustin Teras Narang meminta kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk memperhatikan petani milenial, sehingga tidak hanya menjadi penonton melainkan ikut menjadi pemain dalam program pemerintah pusat Food Estate. Pasalnya sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian.
Selain itu, aspek pendidikan dan pelatihan diperlukan untuk melahirkan generasi baru di sektor pertanian yang harus mendapat perhatian dari Menteri Pertanian. Sebagaimana disampaikan Teras dalam Rapat Kerja Komite II DPD RI, Senin (11/4/2023) bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan jajaran.
Pada kesempatan itu, Menteri Pertanian menjabarkan agenda-agenda Kementerian Pertanian tahun 2023 dan yang akan datang. Berbagai capaian dan juga tantangan yang dihadapi.
Sebagaimana pimpinan Komite II, Teras turut menyampaikan apresiasi atas dukungan Mentan selama ini pada sektor pertanian Kalimantan Tengah dan capaian-capaian kepemimpinannya dalam 3 tahun terakhir ini secara nasional.
” Selain itu, saya ingatkan ada 3 program Food Estate atau lumbung pangan di Kalteng. Ada dua di antaranya masuk kewenangan Kementerian Pertanian di Kapuas dan Pulang Pisau,” sebut Teras.
Teras menuturkan, beberapa waktu lalu terjadi bencana banjir besar yang berdampak pada program Kementerian Pertanian tersebut. Sehingga Teras meminta perkembangan dampak banjir tersebut pada pertanian bagi daerah Kalteng.
” Dalam catatan kami pula, dari daerah melihat food estate tanpa kita sadari telah menimbulkan ketimpangan perhatian di sektor pertanian daerah. Sehingga masyarakat tani di luar wilayah food estate merasa perlu diberi perhatian. Menyeimbangkan potensi pengembangan pertanian food estate dan diluar food estate saya kira penting. Bagus bila bisa diintegrasikan,” kata dia.
Selain itu, Teras juga menagih janji Menteri Pertanian pada masyarakat Desa Pandih Batu terkait alsintan, serta aspirasi masyarakat tani Kalteng yang selama ini menjadi catatan. Mengingat mereka (tani) berencana melakukan ekstensifikasi untuk lahan tidur ribuan hektar yang juga potensial dikembangkan.
” Saya harap sinergitas antara kementerian dan daerah pada akhirnya bisa tercapai. Sebagaimana saya selalu ingat dulu sebagai Kepala Daerah, Menteri Pertanian selalu menekankan aspek sinergitas ini,” ingat dia.
Teras juga menghargai respon positif Mentan atas catatan pihaknya dari daerah. Termasuk soal food estate di wilayah gambut yang menurut Mentan tidak mudah di tengah berbagai tantangan. Diakui pula ada beberapa kegagalan, namun disebut tidak menghentikan upaya perbaikan dan pembenahan atas program food estate. Bagaimana pun lahan pertanian Indonesia sendiri dinilai masih belum memadai dengan luasan lahan baku sawah sekitar 7 juta hektar.
Teras menambahkan pihaknya juga bersepakat dalam waktu dekat akan membahas bersama aspirasi daerah secara teknis. Semoga di tengah banyak agenda Kementerian Pertanian secara nasional dan tantangan yang lahir karena situasi global, akan ada perhatian pada masyarakat tani, khususnya Kalimantan Tengah dalam waktu-waktu dekat. (ta/red)