SAMPIT, katakata.co.id – Kebakaran hutan atau lahan (karhutla) di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) semakin marak, hingga membuat Kota Sampit dikepung karhutla. Bahkan pada Rabu (16/8/2023), dalam sehari terdapat setidaknya delapan titik kebakaran lahan di lokasi berbeda-beda.
Salah satu titik kebakaran lahan terparah di Kota Sampit adalah di Jalan Pramuka, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Kebakaran lahan yang terjadi sejak Rabu siang itu terus meluas, menimbulkan kepulan asap tebal di atas lahan terbakar.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten setempat dengan sejumlah unit mobil tangkinya, harus berjibaku untuk memadamkan kebakaran lahan agar tidak terus meluas.
Karena lahan yang terbakar sudah terlanjur meluas, ditambah kuatnya tiupan angin membuat petugas cukup kewalahan memadamkan lahan yang terbakar. Apalagi kebakaran lahan terjadi di tanah gambut yang sulit untuk dipadamkan.
Tidak hanya itu, petugas dengan minimnya sumber air di sekitar lokasi kebakaran lahan, bahkan proses pemadaman sempat beberapa kali terhenti karena harus menunggu suplai air yang diambil cukup jauh dari lokasi kebakaran.
Petugas BPBD Kotim, Samino mengatakan, pada hari tersebut kebakaran lahan di Kota Sampit setidaknya terjadi di delapan titik lokasi berbeda.
Ia menyebut, kebakaran lahan juga terjadi di sekitar perumahan Graha Pramuka. Karena lokasi kebakaran lahan cukup dekat dengan kawasan permukiman, hal itu membuat warga was-was. Apalagi arah angin membuat kebakaran lahan meluas mengarah ke rumah warga.
Dampak kebakaran hutan atau lahan yang belakangan marak terjadi di Kota Sampit ini sudah menimbulkan kabut asap terutama pada pagi hari. Kualitas udara berdasarkan indeks standar pencemaran udara juga sudah berada pada level tidak sehat. (ub/red)