PALANGKA RAYA, katakata.co.id – Universitas Palangka Raya (UPR) memperkenalkan sistem pertanian rakit terapung di Desa Tanjung Sangalang, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, Jumat (20/9/2024).
Ketua Tim PKM DRTPM BIMA UPR, Neny Kurniawati, M.Si menyampaikan, konsep ini memanfaatkan lahan tergenang atau daerah aliran sungai yang tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian konvensional karena risiko banjir.
“Dengan menggunakan sistem ini, rakit-rakit itu dapat diatur sedemikian rupa sehingga tetap mengapung dipermukaan air, memungkinkan tanaman untuk tumbuh diatasnya,” ucapnya.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 16 September 2024 pada Kelompok Tani Sangalang Hapakat Desa Tanjung Sangalang, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau.
“Tahapan yang dilaksanakan adalah pembuatan balur apung, penyemaian bibit, pemindahan tanaman pada polybag, pembuatan pupuk organik dan pembuatan alat penyiraman otormatis,” jelasnya.
Pelaksanaan kegiatan dimulai dari tanggal 1 Juni-18 November 2024, dengan pembuatan balur apung pertanian sampai evaluasi sistem pertanian yang diterapkan.
“Tanaman yang ditanam adalah cabai, tomat dan terong untuk pertanian sayur. Balur apung yang dikembangkan dengan memanfaatkan jerigen bekas yang dirakit dengan kerangka kayu yang tahan terhadap air,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sangalang Hapakat Tanjung Sangalang, Atie mengatakan kegiatan ini sangat bagus untuk terus dikembangkan.
“Selain bisa menambah penghasilan masyarakat diharapkan dapat mempercantik kawasan aliran sungai dengan pertanian balur apung,” tutupnya. (pri/red)