PALANGKA RAYA, katakata.co.id – Tingkatkan pemahaman masyarakat terhadap Keselamatan Ketenagalistrikan, dilakukan PLN Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Palangka Raya dengan memberikan kesadaran tentang kelistrikan kepada masyarakat melalui talkshow, di RRI Pro 1 Palangka Raya, Jumat (15/3/2024).
Ditemui terpisah, Manager UPT Palangka Raya Ivan Nur Pratama, menyebutkan, mengenai keselamatan ketenagalistrikan, ada juga bahaya yang dapat timbul akibat bermain layang-layang di dekat jaringan listrik.
“PLN tidak melarang permainan layang-layang, namun PLN mengimbau agar bijak dalam bermain layang-layang di ruang terbuka, jauh dari jaringan listrik, dan tidak menggunakan gelasan atau benang kawat,” tuturnya.
Pasalnya mengacu pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 tahun 2021, tentang Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum pada SUTT danSUTET, disebutkan adanya larangan mendirikan bangunan dan menanam tanaman yang memasuki ruang bebas minimum serta bermain layang-layang, balon udara, drone, dan/atau sejenisnya di sekitar jaringan transmisi tenaga listrik.
Oleh sebab itu, Ivan menekankan pentingnya budaya keselamatan ketenagalistrikan dalam segala aspek kegiatan. “Keselamatan ketenagalistrikan bukan hanya menjadi tanggung jawab bidang PLN saja, melainkan harus menjadi tanggung jawab kita semua. Setiap pegawai PLN, hingga masyarakat umum memiliki peran besar dalam menjaga keselamatan ketenagalistrikan,” terangnya.
Karenanya melalui talkshow tersebut, PLN mengharapkan dukungan dan kerja sama dari semua pihak, agar seluruh masyarakat dapat bersama-sama menjaga lingkungan dan instalasi listrik di sekitar.
“Jika melihat potensi yang dapat membahayakan jaringan listrik, agar dapat melaporkan kepada PLN, melalui contact center PLN 123 atau melalui aplikasi PLN Mobile,” pungkas Manager UPT Palangka Raya Ivan Nur Pratama.
Untuk diketahui, talkshow di RRI Pro I Palangka Raya, dilaksanakan agar masyarakat lebih peduli terhadap kelistrikan dan dapat menghindari bahaya listrik yang tidak diinginkan.
Adapun narasumber dalam kesempatan tersebut, Satrio Susilo selaku Asissten Manager Perencanaan dan Evaluasi UPT Palangka Raya dan Dison Respati selaku Team Leader K3L & Kam PLN UPT Palangka Raya.
Dalam perbincangan itu, para narasumber menjelaskan secara singkat mengenai alur perjalanan listrik, serta menjawab pertanyaan seputar kelistrikan yang disampaikan pendengar maupun penonton di live streaming YouTube.
Para narasumber, menjelaskan, saat ini listrik menjadi kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Tanpa adanya listrik, manusia akan sulit melakukan kegiatan sehari-hari.
Listrik bermanfaat sebagai sumber penerangan hingga memenuhi kebutuhan aktivitas rumah tangga, untuk menggerakkan alat-alat elektonik. Selain itu listrik juga memiliki peran dalam berbagai bidang, seperti pembangunan, kesehatan, teknologi, dan hiburan.
Tidak itu saja, dijelaskan pula proses penyaluran listrik yang terjadi dalam empat tahapan, dimulai dari pembangkit listrik, transmisi (penyaluran), distribusi, hingga berakhir di konsumen.
Energi Listrik pertama kali dihasilkan di pusat pembangkit (power plant), diawali dengan turbin sebagai penggerak awal, kemudian generator mengubah turbin menjadi energi listrik.
Setelah energi Listrik dihasilkan, tegangannya dinaikkan oleh Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET). Selepas dari GITET, energi Listrik disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) ke Gardu Induk.
Walaupun listrik memiliki banyak manfaat, tetapi penggunaan listrik yang tidak tepat juga dapat menimbulkan bahaya. Bahaya yang mungkin timbul, misalnya hubungan pendek, kebakaran, dan sengatan listrik. (nop/red)