PALANGKA RAYA,katakata.co.id – Menjadi penyebab kematian terbanyak, penyakit jantung momok yang patut diwaspadi. Oleh karena itu salah satu antisipasinya, Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran hadiri pembukaan kegiatan Bedah Jantung Terbuka Perdana Jejaring Pengampuan Layanan Kardiovaskular, yang dilaksanakan di Lobby Kantor RSUD dr. Doris Sylvanus Prov. Kalteng, Jumat (1/12/2023).
“Menurut data WHO tahun 2019, penyakit jantung iskemik menempati urutan teratas penyebab kematian di seluruh dunia disusul dengan penyakit stroke, sedangkan di Indonesia penyakit jantung merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit stroke,” ujarnya.
Gubernur mengungkap, cukup banyak pasien penyakit jantung dari Kalteng yang antri untuk dioperasi di luar Provinsi Kalteng dikarenakan keterbatasan rumah sakit dan SDM-nya.
“Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah menyiapkan anggaran untuk SDM baik dari jenis, jumlah maupun kompetensi atau keahliannya. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah juga menyediakan anggaran untuk peningkatan sarana, prasarana dan peralatan kesehatan,” imbuhnya.
Orang nomor satu di Kalteng itupun menyebut, dengan adanya pelayanan bedah jantung terbuka di RSUD dr Doris Sylvanus Prov. Kalteng, maka masyarakat Kalteng tidak perlu lagi antri ke rumah sakit luar Provinsi Kalteng untuk mendapatkan pelayanan bedah jantung terbuka.
“Pelayanan bedah jantung terbuka di RSUD dr Doris Sylvanus Prov. Kalteng dimulai sejak tanggal 1 Desember 2023 dengan pasien berasal dari Kabupaten Barito Selatan dan Kabupaten Kapuas,” jelasnya.
Gubernur berharap, dengan peningkatan pelayanan bedah jantung terbuka ini maka angka kematian akibat penyakit jantung di Kalteng akan semakin berkurang.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Pengampuan Jejaring Rujukan Kardiovaskular Hananto Andriantoro mengatakan kasus kematian akibat penyakit jantung di Kalteng yang dulunya berwarna hijau, saat ini sudah berubah menjadi warna merah. “Merah adalah Provinsi yang sudah melakukan bedah lintas arteri koroner, sedangkan hijau intervensi koroner,” jelasnya.
Ia menjelaskan, Provinsi Kalteng merupakan Provinsi ke-20 di Indonesia yang melakukan Bedah Pintas Arteri Koroner. “Saat ini Kalimantan Tengah masih merenovasi bangunan untuk Pusat Jantung Terpadu,” pungkasnya.
Sementara itu, Plt. Direktur RSUD dr Doris Sylvanus Kalteng, Ady Fraditha menyampaikan kegiatan bedah jantung terbuka perdana ini dilaksanakan selama dua hari, yakni tanggal 1 dan 2 Desember 2023.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Sugianto Sabran menyerahkan bantuan uang sebesar 25 juta rupiah kepada masing-masing pasien yang akan dioperasi.
Sebagai informasi, peta warna hijau pada road map bedah jantung terbuka, Kalteng sebelumnya warna hijau (disiapkan untuk mampu operasi jantung terbuka), dan saat ini sudah menjadi merah (mampu operasi). Kalteng menjadi provinsi ke 20 yang berwarna merah (mampu operasi terbuka) dan warna merah tidak berarti angka kematian makin banyak. (ard/red)