SAMPIT, katakata.co.id – Dalam rangka mendukung program percepatan eliminasi tuberkulosis (TBC) 2030, Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) se Kalimantan Tengah tingkatkan kompetensi melalui seminar ilmiah peran ATLM penting dalam mendeteksi dini TBC agar pengobatan berjalan dengan baik.
Seminar ilmiah bagi Ahli Teknologi Laboratorium Medik se Kalteng dilaksanakan oleh Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia (PATELKI) Kalteng, di Sampit, Kotawaringin Timur, Sabtu (20/5/2023).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi ATLM dalam mendukung program percepatan eliminasi TBC tahun 2030. Salah satu materi pada seminar tersebut adalah tentang update atau memperbarui pemeriksaan TBC.
Ketua DPW PATELKI Kalten, Agus menyebutkan kompetensi ATLM harus terus ditingkatkan, sehingga dapat mendukung program percepatan eliminasi TBC tahun 2030.
Ia mengatakan ATLM memiliki peran penting dalam mendeteksi dini penyakit TBCF pada pasien, sehingga penanganan atau pengobatan pasien mengidap penyakit menular dan mematikan tersebut bisa lebih maksimal.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi menyebut kasus TBC di Kotawaringin Timur masih cukup tinggi di tahun 2022. Tercatat ada 600 lebih kasus baru TBC, sedangkan triwulan pertama tahun 2023 ada 100 lebih kasus TBC.
Kadinkes Kotim menambahkan, meski saat ini kasus TBC masih tinggi, pihaknya optimis dapat mengeliminasi penyakit tersebut pada tahun 2030 mendatang.
Seminar ilmiah bagi ATLM diikuti oleh anggota DPC PATELKI se Kalteng. Seminar diisi oleh tiga narasumber yaitu Wakil Ketua II DPP PATELKI, Ketua DPC PATELKI Kotawaringin Timur serta dari Rumah Sakit Umum Daerah dokter Murjani Sampit. (ub/red)