PALANGKA RAYA,katakata.co.id – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah Sunarti hadir sebagai narasumber pada High Level Meeting (HLM) yang digelar oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalteng bersama Bank Indonesia, di Aula Betang Hapakat lantai IV Kantor Perwakilan BI Kalteng, Jumat (8/12/2023).
Kadis TPHP Sunarti menyampaikan, bahwa hal-hal yang mempengaruhi fluktuasi harga komoditas inflasi seperti daging ayam ras pedaging yaitu peningkatan permintaan daging sapi saat hari raya umat beragama dan akhir tahun, kenaikan harga pakan dan transportasi, kebijakan koorporasi dalam distribusi panen ayam, harga di tingkat produsen sebagian besar ditentukan oleh koorporasi, harga di tingkat konsumen diatur oleh pedagang (harga sulit dikendalikan pada saat hari besar umat beragama).
“Solusi yang telah dilakukan dan akan dilakukan oleh Pemprov Kalteng adalah pembangunan kandang ayam ras dan petelur untuk peternak (dua unit di tahun 2023); Pembangunan apartemen broiler (satu unit kapasitas 30.000 ekor di tahun 2023 dan dikembangkan lagi di tahun berikutnya); Pembangunan pabrik pakan kapasitas 30 ton perhari (mulai pembangunan di tahun 2023); Intervensi pasar dengan memberikan subsidi melalui pasar penyeimbang dan pasar murah; Pengawasan harga terutama saat hari besar umat beragama dan tahun baru; Perbaikan ijin pemasukan hewan dan produk hewan, menjalin kerja sama asosiasi peternak dalam penentuan harga. Serta ke depannya, mengundang para insvestor untuk dapat mengembangkan usaha peternakan secara luas,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H. Edy Pratowo saat membacakan sambutan tertulis Gubernur menyatakan agar TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Satgas Pangan melakukan langkah-langkah antisipatif guna menjaga terjadinya kenaikan/lonjakan harga-harga menjelang hari besar Natal dan tahun Baru (Nataru).
“Langkah-langkah antisipatif diantaranya informasi dari Ketua TPID Kabupaten/Kota terkait kondisi perkembangan harga komoditas bahan pokok di daerah dan strategi serta upaya yang telah dan akan dilakukan; melakukan upaya pemantauan secara berkala terhadap kecukupan stok barang kebutuhan pokok, melakukan upaya stabilisasi melalui operasi pasar dan mengembangkan sentra produksi komoditas tertentu yang bergejolak,” tandasnya.
Turut hadir pada kegiatan ini antara lain unsur Forkopimda, para Staf Ahli Gubernur, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Kalteng Sri Widanarni, Kepala Instansi Vertikal dan Kepala Perangkat Daerah Prov. Kalteng terkait, serta Tim TPID Provinsi, Kabupaten/Kota se-Kalteng. (ard/red)