PALANGKA RAYA, katakata.co.id – Dalam upaya untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman dan inklusif, Universitas Palangka Raya (UPR) melalui Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) menggelar kegiatan sosialisasi pada Selasa (7/11/2023).
Kegiatan bertajuk peran Satgas PPKS UPR dalam mewujudkan “Kampus Zero Kekerasan Seksual” tersebut, diselenggarakan di aula gedung Pusat Pengembangan Iptek dan Inovasi Gambut (PPIIG) UPR.
Menurut Ketua Satgas PPKS UPR, Dr Kiki Kristianto SH MH, sosialisasi tersebut merupakan wujud nyata Satgas PPKS UPR dalam memimpin upaya pemberantasan kekerasan seksual di lingkungan kampus, dengan tujuan untuk mewujudkan “Kampus Zero Kekerasan Seksual”.
Satgas PPKS UPR ini beranggotakan perwakilan berbagai sektor termasuk mahasiswa, dosen, dan staf administrasi tenaga pendidikan. Gugus tugas ini berkomitmen dengan tekad yang teguh berusaha mencegah dan menangani kekerasan seksual di lingkungan universitas.
“Pembentukan Satgas PPKS UPR ini merupakan respon yang tepat dalam menghadapi dan memerangi kekerasan seksual di kampus. Pembentukan awalnya, kami hanya berupa tim-ad hoc. Namun sekarang, kami sudah berbentuk satuan tugas dengan tanggung jawab bukan hanya berkaitan penanganan tapi juga bagaimana berupaya mencegah terjadinya kasus kekerasan seksual. Oleh karena itu, melalui kegiatan sosialisasi ini kami harapkan dapat memberikan informasi terkait upaya pencegahan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi,” jelas Kiki.
Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 150 peserta dari unsur pimpinan fakultas, dosen, tendik dan mahasiswa. Pada sesi pertama, diisi dengan kegiatan sosialisasi bersama civitas academica dan warga kampus dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UPR. Sedangkan pada sesi kedua bersama dengan peserta dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UPR.
Wakil Dekan Bidang Akademik FMIPA, Wahyu Nugroho MSi yang hadir untuk membuka kegiatan, memberikan apresiasi besar terhadap upaya Satgas PPKS UPR dalam mewujudkan kampus zero kekerasan seksual di lingkungan upr.
“SDM tidak hanya harus dibekali pada pengetahuan dan keterampilan, tapi juga sikap. Siapapun kita baik dosen, tendik, mahasiswa harus menyimak materi dalam sosialisasi ini, untuk mendidik sikap dan perilaku kita, bagaimana menghormati diri dan orang lain,” urai Wahyu Nugroho.
Apresiasi serupa juga disampaikan Dekan FKIP, Dr Rinto Alexandro SE MM yang hadir membuka kegiatan sosialisasi pada sesi kedua. Rinto berharap sinergi bersama antar fakultas, universitas dan Satgas PPKS UPR dapat mendorong pencapaian UPR dalam mewujudkan kampus zero kekerasan seksual.
“Kegiatan ini menandakan sikap tegas universitas terhadap segala bentuk pelecehan, dan berdiri sebagai mercusuar harapan bagi mahasiswa, fakultas, dan staf yang ingin berkontribusi pada ruang akademik yang lebih aman dan inklusif. Kami berterima kasih untuk kegiatan sosialisasi yang sangat bermanfaat bagi civitas dan warga kampus di lingkungan FKIP,” katanya.
Diingatkan Rinto, kegiatan ini sangat penting, kita harus berhati-hati, jangan sampai kita terjebak pada perilaku kekerasan seksual. (ard/red)