SAMPIT, katakata.co.id – Kebakaran hutan atau lahan di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) semakin mengkhawatirkan. Bahkan hingga mengepung sebuah bangunan sekolah di Kelurahan Baamang Barat. Mencegah hal tidak diinginkan, pihak sekolah akhirnya memulangkan para siswa lebih awal.
Kebakaran lahan di Kelurahan Baamang Barat tepatnya di sekitar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 11 Sampit, sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Bahkan kebakaran lahan terus meluas hingga menyasar bangunan sekolah.
Pada Senin (4/9/2023) siang, kebakaran lahan yang terus meluas sudah berada persis di samping pagar bangunan sekolah. Petugas pemadam kebakaran bersama pihak kecamatan serta masyarakat peduli api berjibaku memadamkan kebakaran lahan tersebut.
Menurut Kepala SMPN 11 Sampit Leli Suryani Purba, asap dari kebakaran lahan tersebut sempat memenuhi lingkungan sekolah. Kondisi itu tentunya mengganggu proses belajar dan mengajar karena membuat sesak nafas dan mata perih.
Mencegah hal tidak diinginkan, jam pelajaran yang seharusnya berakhir pukul setengah 3 sore, oleh pihak sekolah para siswa dipulangkan 5 jam lebih awal. Dipulangkannya para siswa lebih awal akibat kebakaran lahan ini merupakan yang kedua kalinya.
Dalam menanggulangi kebakaran hutan atau lahan, petugas termasuk masyarakat peduli api lebih memprioritaskan penanganan di sekitar kawasan permukiman atau bangunan fasilitas umum lainnya termasuk sekolah.
Namun dalam prosesnya mereka harus dihadapkan dengan berbagai kendala, salah satunya adalah sulitnya mendapatkan sumber air.
Selain itu, kebakaran lahan gambut cukup besar hingga menimbulkan asap tebal, terjadi di kawasan permukiman di Jalan Pramuka Sampit. Bahkan sejumlah warga yang memiliki anak kecil dan balita, terpaksa mengungsi ke tempat aman karena khawatir terpapar ISPA.
Sempat dilakukan upaya pemadaman, namun kebakaran lahan gambut di Jalan Pramuka kembali menyala. Kebakaran yang terjadi sejak pagi hari ini terbilang cukup parah, apalagi terjadi di kawasan permukiman.
Berdasarkan Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat, Kabupaten Kotim berada pada potensi tinggi kemudahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Jumlah titik panas per tanggal 3 September 2023 bahkan mencapai hampir 500 titik. (ub/red)